Contoh Urine |
Tes urine biasanya digunakan perusahaan bagi para karyawan baru untuk menjalani prosedur penerimaan karyawan baru. Pada umumnya, tes urine meliputi deteksi keberadaan zat-zat yang seharusnya tidak terdapat dalam urine. Misalnya,protein, zat gula, bakteri, kristal-kristal tertentu dalam jumlah yang besar. Tes urine juga digunakan untuk mendeteksi kehamilan serta zat-zat narkoba.
Penyakit yang dapat dideteksi melalui tes urine cukup banyak, antara lain penyakit ginjal,diabetes (kencing manis), gangguan hati (lever), eklampsia (pada wanita hamil), dan beberapa lagi lainnya. Pada penyakit-penyakit tersebut, tes urine tetap harus didampingi dengan pemeriksaan fisik. Sebab, tes urine hanyalah pelengkap atau penguat dugaan adanya penyakit dalam tubuh. Urine yang normal umumnya memiliki warna kuning yang bercahaya yang merupakan hasil dari ekskresi dari pigmen dalam darah yang disebut dengan urochrome. Oleh karena itu urine selalu dijadikan indikator untuk mengetahui kesehatan seseorang.
Berikut beberapa warna urine dan indikasinya :
A. Warna jernih atau tidak berwarna
- Terlalu banyak minum cairan. Hati-hati, jangan terlalu banyak minum karena juga bisa membahayakan tubuh. Minum air disesuaikan dengan berat badan (berat badan 60 kg berarti minum 2 liter air per hari).
- Gangguan hati, seperti hepatitis virus akut atau sirosis. Tapi ini biasanya ditandai dengan gejala lain, yaitu menguning, kulit kuning, mual, muntah, demam dan kelelahan.
B. Warna kuning cerah atau neon
- Suplemen vitamin yang diminum terlalu berlebihan atau tidak diserap oleh tubuh.
C. Warna kuning gelap atau emas
- Dehidrasi. Perbanyak minum, tapi sesuaikan dengan berat badan Anda, jangan sampai justru minum berlebihan.
D. Warna merah muda atau merah
- Terdapat darah di urin dari ginjal atau infeksi kandung kemih. Jika Anda mengalami sakit di punggung atau perut bagian bawah, urgensi kemih, dan merasa seperti demam, maka segera konsultasi ke dokter.
- Makan makanan berwarna merah atau merah muda terlalu banyak, seperti bit, berry atau pewarna makanan.
- Efek samping dari beberapa obat pencahar.
E. Warna oranye atau jingga
- Efek samping obat
- Makan terlalu banyak jeruk atau makanan merah, seperti bit dan biji-bijian atau makanan dengan pewarna buatan.
- Dehidrasi
F. Warna biru atau hijau
- Efek samping obat tertentu
- Makan makanan hijau terlalu banyak, seperti asparagus atau makanan dengan pewarna buatan biru atau hijau.
G. Warna coklap gelap atau seperti teh
- Gangguan hati, terutama jika disertai dengan tinja berwarna pucat dan kulit kuning
- Efek samping obat tertentu
H. Warna berawan atau keruh
- Infeksi saluran kemih. Jika Anda mengalami sakit di punggung atau perut bagian bawah, urgensi kemih, dan merasa seperti demam, maka segera konsultasi ke dokter.
- Batu ginjal, biasanya disertai dengan rasa sakit yang lain, segera konsultasikan ke dokter.
- Terlalu banyak makan asparagus.
(SheKnows/monic unique/2010)
1 komentar:
mantap gan informasinya
menarik dan bermanfaat sekali
terimakasih banyak ya
Post a Comment
Catatan : Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Karena penulis memberi kebebasan berkomentar tanpa melalui moderasi. Dilarang menaruh link website di kotak komentar karena akan langsung dihapus. Pilih profile Name/URL apabila ingin meninggalkan link/backlink.